Kamis, 12 Juli 2012

Menguji Kualitas Keris Dengan Cara Modern

Keris adalah senjata tradisional khas Jawa. Senjata ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia bersama-sama dengan batik dan wayang. Jaman dahulu, keris adalah salah satu kelengkapan yang harus ada dalam berpakaian. Keris juga dipercaya mempunyai tuah yang dapat memberikan pengaruh kekuatan kepada pemiliknya. Contohnya adalah keris Nogososro Sabuk Inten yang dalam cerita rakyat dinilai akan memberikan kedudukan tinggi bagi pemiliknya
Jaman sekarang, keris dijadikan koleksi bagi para penggemarnya. Bagi kolektor keris, nilai sebuah keris akan sangat ditentukan oleh kualitasnya.
Dahulu kala para empu menilai kualitas keris dengan menggunakan ilmu gaib. Mereka dapat menguji keris berdasarkan bahannya, mutu logamnya dan tuahnya dengan menggunakan ilmu gaib tersebut.
Setelah ilmu para empu semakin langka ditelan jaman, pengujian keris menggunakan metode disentil. Keris disentil ujungnya, kemudian didengarkan dengungnya. Semakin panjang suara dengungnya, semakin bagus mutu keris. Cara ini hanya untuk menentukan mutu logam keris saja. Tidak untuk menguji tuahnya.
Metode yang lebih baru lagi adalah dengan menggunakan sinar X. Dengan menggunakan radiasi sinar X, dapat diketahui mutu logam dan kekeroposan pada keris akibat dimakan usia.
Metode yang paling baru dan modern adalah dengan menggunakan alat yang dinamakan Keris Analyzer. Metode ini adalah penemuan dari Prof. Sunarno, Guru Besar Teknik Universitas Gajah Mada. Cara ini diklaim lebih bagus dari metode terdahulu. Metode sentilan dapat merusak keris jika keris sudah tua dan keroos. Radiasi sinar X juga bias merusak komponen logam.

Keris Analyzer terdiri dari sebuah kotak kayu, mikrofon, speaker, amplifier, engumpul resonansi, alat pengolah sinyal, sumber sensorik dan computer. Dengan alat ini dapat diketahui mutu keris, kekeroposannya, perkiraan periode pembuatan dan bahan pembuatnya terbuat dari campuran logam apa saja. Apakah ada campuran besi, emas, titanium, tembaga, kuningan dan sebagainya.
Sistem kerja Keris Analyzer ini menggunakan respon frekwensi getaran mulai getaran normal dengan frekwensi 20 Hz sampai 60 KHz (ultrasonic). Keris yang diuji dijepit dengan karet di tengah kotak. Kemudian dikirimkan getaran dengan berbagai frekwensi. Sinyal getaran yang dipantulkan oleh keris kemudian ditangkap dengan alat dan divisualkan dalam bentuk grafik di layer computer. Garis vertical menunjukkan kekuatan sinyal, garis horizontal menunjukkan kekuatan frekwensi. Keris yang bagus ditandai dengan garis kekuatan sinyal yang tinggi dengan arah ke kanan (frekwensi tinggi).
Alat ini sangat cocok untuk digunakan oleh para kolektor atau kurator, karena saat ini banyak sekali keris palsu (imitasi). Yaitu keris buatan baru, namun dinampakkan seolah-olah barang lama. Caranya adalah dengan merendam keris baru tersebut di larutan HCL, sehingga timbul karat-karat, yang mengesankan bahwa keris tersebut peninggalan jaman kuno.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda